twitter bird

Dinsdag 29 April 2014

INSTALASI DAN KONFIGURASI VMS (VSAT MULTI SERVICE) MENGGUNAKAN MODEM HUGHES HX 50


BAB IV
INSTALASI DAN KONFIGURASI
VMS (VSAT MULTI SERVICE) MENGGUNAKAN
MODEM HUGHES HX 50

4.1    Tahap-tahap Instalasi
Fdffds        start
 


                                                                                     
Qaass                                survey lokasi
                           
             Instalasi mounting & canister
                          Instalasi  ,LNB,feedhorn & RF
         Instalasi reflektor
                  Pointing
               Instalasi kabel
                  konfigurasi
Pengujian           perangkat
    finish
 



















                                                                                     

4.1.1    Survey Lokasi
Survey adalah kegiatan awal yang dilakukan sebelum melakukan instalasi di lokasi pelanggan dengan melakukan pengumpulan data-data yang di perlukan untuk kebutuhan instalasi. Tujuan utama dari survey lokasi pemasangan adalah untuk memudahkan jika terjadi gangguan ataupun pada saat instalasi perangkat. Hal lain yang penting dari survey adalah penempatan perangkat yang akan dipasang harus benar-benar pada tempat yang terkontrol atau yang aman dari gangguan-gangguan seperti terjadinya kehilangan perangkat atau yang lainnya.
Untuk pemasangan atau survey lokasi pemasangan di area swalayan besar kita tidak bisa melakukan survey begitu saja, harus ada beberapa proses yang masih harus dijalani seperti surat izin dari pelanggan untuk mendirikan perangkat di roof top swalayan tersebut kepada pengelola gedung, kita juga harus menghubungi security gedung tersebut dan kemudian setelah mendapat izin, kita diantar oleh orang gedung untuk survey lokasi dalam waktu yang telah di tentukan.
Sebelum melakukan kegiatan survey, hal pertama yang dilakukan adalah kita harus menerima SPK (Surat Perintah Kerja) dari pihak yang telah ditandatangani dan diberi cap khusus dari kantor. Lalu yang kedua mengurus perizinan kerja kepada pemilik / pengelola gedung (pelanggan) untuk melakukan proses survey. Adapun perangkat-perangkat yang digunakan untuk melakukan kegiatan survey adalah sebagai berikut :
1.      GPS ( Global Positioning System )
2.      Multimeter
3.      Kompas
4.      Kamera
5.      Meteran
Dalam kegiatan survey, kita harus melakukan dua kali kegiatan survey diantaranya :



1.    Survey OutDoor Unit (penempatan antena)
Usahakan lokasi antena berada di roof top / lantai paling atas gedung. Cari arah barat daya dengan menggunakan kompas untuk menentukan letak satelit.
Arah antena harus clear / tidak ada halangan terhadap satelit (palapa C2), hindari halangan seperti tembok, atap bangunan, dan pepohonan. Halangan tersebut akan sangat mempengaruhi kualitas RSL (Receive Signal Level).
Usahakan penempatan mounting antena ditempatkan dipermukaan yang rata dan solid misalnya dak beton / landasan dengan luas 2,5 m2 supaya bisa digunakan mounting standar. Tapi bila tidak terdapat dak beton di gedung tersebut maka bisa menggunakan special mounting yang kita desain sendiri untuk memudahkan proses instalasi sesuai dengan kebutuhan dan keadaan lokasi. Kemudian tentukan posisi latitude (lintang selatan) dan longitude (bujur timur) lokasi antena menggunakan GPS atau juga bisa mencarinya di salah satu situs yaitu www. satsig.net untuk menentukan latitude dan longitude suatu tempat.
Hasil dari survey lokasi OutDoor Unit:
1.      Lokasi penempatan antena telah disepakati oleh pemilik/pengelola lahan (pelanggan) serta akses ke lokasi dan koordinasi perizinan untuk proses instalasi mudah.
2.      Data teknis posisi latitude dan longitude lokasi.
3.      Menentukan jenis dan ukuran mounting yang akan digunakan pada proses instalasi.

2.    Survey Indoor Unit (Penempatan Modem)
Dalam survey indoor unit ini kita harus memeriksa kelengkapan sarana penunjang di lokasi (pelanggan) untuk penempatan modem, seperti (Uninteruptable Power Supply), rak perangkat, penangkal petir, dan grounding. Pastikan juga ruangn untuk penempatan modem berpendingin / ber-AC dengan suhu < 250C, jika ruangan tidak berpendingin maka minta kepada pelanggan untuk menyediakan pendingin di ruangan tersebut, karena itu ketentuan yang harus dipenuhi oleh pelanggan. Tetapi pada kenyataannya banyak pelanggan yang tidak support lokasinya untuk membuat sebuah ruang server, maka dari itu kita sebagai teknisi harus menyiasati supaya suhu pada perangkat tetap dingin. Sebagai salah satu contoh kita harus membuat box sendiri yang dilengkapi dengan cooling fan (pendingin) untuk penempatan perangkat itu sendiri.
Cek tegangan pada panel listrik atau pada tegangan output UPS dengan multimeter :
V phasa – V netral        = 220 Volt AC (toleransi ± 10%)
V phasa – V ground      = 220 Volt AC (toleransi ± 10%)
V netral – V ground      = < 2 Volt AC
Jika V netral – V ground panel listrik melebihi 2 VAC berarti grounding di lokasi/gedung tersebut tidak bagus atau tidak layak untuk dipasang perangkat, maka kita harus mengecek terlebih dahulu panel PN (Panel Induk). Jika di PN gedung tersebut groundingnya bagus, maka kita telusuri kabek yang terhubung pada inter conector kemungkinan terjadi masalah di kabel tersebut.
Hasil dari survey lokasi indoor unit :
1.      Lokasi penenmpatan modem telah disepakati oleh pemilik/pengelola lahan (pelanggan) serta akses ke lokasi dan koordinasi parizinan untuk proses instalasi mudah.
2.      Ceklist kelengkapan sarana penunjang seperti, UPS (Uninteruptable Power Supply), rak perangkat, penangkal petir, grounding, dan pendingin ruangan.
3.      Data teknis yang lengkap dari nilai kelistrikan dan grounding.
4.      Dokumentasi gambar yang lengkap dari sarana penunjang, nilai kelistrikan, dan grounding.

4.1.2 Survey Route Kabel
Untuk surveyroute kabel terdapat beberapa kriteria, yaitu :
1.    Usahakan lokasi indoor unit ke lokasi outdoor unit tidak terlalu jauh agar kabel yang ditarik tidak terlalu panjang dan efisien.
2.    Tentukan jalur kabel yang akan dilewati. Hal ini sebaiknya disesuaikan dengan kondisi gedung, jika tersebut sudah mempunyai line kabel sebaiknya kita mengikuti line kabel tersebut.
3.    Koordinasikan jalur kabel yang telah ditentukan dengan pemilik/pengelola gedung (pelanggan) untuk meminta izin mengenai route kabel.
4.    Mengidentifikasi jenis kabel yang sesuai dengan perangkat yang digunakan. Untuk VSAT digunakan kabel Coax RG-8 75 Ω (Belden 9913) dan kabel grounding.


4.2    Instalasi
4.2.1 Instalasi Mounting dan Canister
Sebelum melakukan kegiatan instalasi siapkan terlebih dahulu peralatan yang akan di gunakan untuk proses instalasi , peralatan yang digunakan diantaranya :

Peralatan pendukun instalasi
No.
Nama alat
Fungsi
Jumlah
1.
Tools set
Alat yang digunakan untuk mengencangkan baud-baud dan mur.
1 set
2.
Kabel Extended / connection kit
Alat yang digunaka untuk mempermudah mendapatkan sumber listrik.
1 buah
3.
Inclinometer
Alat yang digunakan untuk mengukur kemiringan suatu sudut.
1 buah
4.
Waterpas
Alat yang digunakan untuk mengukur kerataan suatu permukaan.
1 buah
5.
kompas
Alat yang digunakan untuk mengetahui arah mata angin.
1 buah
6.
Pipa flexible
Digunakan untuk melindungi kabel IFL pada jalur outdoor
30 meter
7.
laptop
Alat yang digunakan untuk mengecek signal bila dipadukan dengan modem.
1 buah



Daftar komponen antena reflector
No.
Nama komponen
Jumlah
1.
Reflector antena 1.8 meter
1 buah
2.
Mounting antena
1 set
3.
Penyangga reflector
1 set
4.
Feed Horn
1 buah
5.
Feed Support
1 buah
6.
Feed Bracket
1 buah
7.
Feed Clamp
1 buah
8.
LNB
1 buah
9.
Modem
1 set
10.
Kabel ground
1 rol
11.
Kabel IFL
1 rol
12.
Konektor F
2 buah


Daftar Baud dan Mur antena
No.
Nama komponen
jumlah
1.
Baud ½ inci x 1.5 inci

4 buah
2.
Mur ½ inci

4 buah
3.
Ring pengunci ½ inci

4 buah
4.
Ring

4 buah
5.
Baud 3/8 inci x 4.5 inci

4 buah
6.
Baud 3/8 inci x 5.0 inci

4 buah
7.
Mur 3/8 inci

8 buah
8.
Ring pengunci 3/8 inci

8 buah
9.
Ring 3/8 inci

16 buah
10.
Baud 5/16 inci

3 buah
11.
Ring flat 5/16 inci

6 buah
12.
Ring pengunci 5/16 inci

3 buah
13.
Mur 5/16

3 buah
14.
Baud ¼ inci x0.75 inci

5 buah
15.
Ring pengunci ¼

5 buah
16.
Mur ¼ inci

5 buah


Pada kegiatan instalasi langkah pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa kemiringan landasan lokasi penempatan antena yang akan dipasang dengan menggunakan inclinometer dan waterpas seperti pada gambar




Pasang mounting seperti gambar, di landasan yang telah ditentukan , kencangkan semua mur dan baud serta jangan lupa memakai balast / pemberat pada frame mounting , sebuah balast biasanya terbuat dari beton yang kemudian di cor. Tempatkan waterpas / inclinometer diatas mounting untuk memeriksa kemiringan mounting , usahakan pemasangan mounting serata mungkin dengan cara mengatur span srcew.



Selanjutnya pasang canister diatas mounting yang telah terpasang ,
Setelah terpasang tempatkan waterpas / inclinometer diatas canister untuk memeriksa kemiringan canister, usahakan pemasangan canister serata mungkin dengan cara mengencangkan semua baud must pipe satu persatu secara bergantian. Dan untuk baud caniester pemasangan jangan terlalu kencang guna memudahkan menggerakan azimuth pada saat pointing.

4.2.2  Instalasi LNB , FeedHorn, dan RFT
Setelah selesai melakukan instalasi antena kemudian pasangkan Feed Horn dan LNB.
·         Pasangkan LNB pada Feed Horn
Memasangkan LNB pada Feed Horn tidak asal, karna dari pemasangan itu menentukan masuk atau tidak masuk nya air ke dalam LNB.
·         Setelah memasangkan LNB pasangkan RF pada sisi Feed Horn
·         Setelah semua sudah terpasang benar pasangkan Feed Horn siap di pasangkan pada Reflector
4.2.3 Instalasi Reflector
Langkah-langkah menginstalasi antena reflector :
1.    Pasang reflector support dengan baud (1) , ring (4) , ring pengunci (3) dan mur(2) lalu kencangkan semua mur dan baud.

2.    Masukan baud 5 inci pada lubang baud di reflector untuk mempermudah penguncian posisi.

3.    Pasang reflector pada reflector support dan kunci dengan baud (5,6) , ring (9) , ring pengunci (8) dan mur (7) .

4.    Pasang feed support kanan dan kiri pada reflector



5.    Gunakan baud (9),ring(10) , ring pengunci (11) , dan mur (12) untuk mengunci bagian reflector dan feed support,

6.    Pastikan feed support kanan dan kiri tidak tertukar ,

7.    Pasang feed support utama pada reflektor juga pada feedsupport kanan dankiri ,

8.    Gunakan baud (9) , mur (10) , ring(11) , ring pengunci (12) sebagai pengunci dengan reflector,

9.    Pasang feed bracket pada feed support dan gunakan baud (11), mur (10) , dan ring pengunci (12) sebagai pengunci ,

10.    Letakan feedhorn yang sudah di instalasi sebelumnya pada feed brecket yang telah terpasang denganfeed support. Pasangfeed clamp pada feed brecket dengan menggunakan baud (11) , ring pengunci (12) ,dan mur (13) untuk menguncifeedhorn .


Setelah instalasi reflector selesai selanjutnya pasang reflector ke canister .








4.2.4 Instalasi Kabel dan Grounding
Setelah kegiatan instalasi antena dan canisterselesai maka kegiatan selanjutnya adalah penarikan kabel dari tempat antena (outdoor) ke ruangan tempat penyimpanan modem (indoor) sesuai dengan jalur yang telah di tentukan pada saat survey. Dan pada jalur OutDoor kabel harus dimasukan ke pipa flexible untuk mencegah jika kabel terkena air hujan , terinjak orang , terhindar dari gigitan binatang dan agar terlihat lebih rapih.
Kemudian pasang F konektor pada kedua sisi kabel , cara pemasangan F konektor :
1.    Potong keduaujung kabel coax

2.    Kemudian sambungkan F konektor ke kabel

3.    Putar dan masukan kabel kedalam F konektor

4.    Kunci kabel dengan konektor menggunakan snap

5.    Kunci kabel dengan menggunakan alat bantuan karena proses ini  tidak bisa dilakukan dengan tanpa mengguanakan alat bantu .

6.    Setelah pembuatan konektor selesai jangan lupa lapisi dengan sealtape/3M   untuk mencegah agar tidak kemasukan air hujan atau tertarik- tarik oleh suatu hal.



Setelah F konektor terpasang cek koneksi kedua kabel dengan menggunakan multimeterdigital dengan cara mengukurnya pada saat kabel di shortcut kan .
Hubungkan kedua kabel tersebut antara ODU dan IDU dan pasang scoon pada kabel ground , pastikan IDU tersambung dengan sumber ground di panel listrik/UPS dan pastikan semua perangkat yang akan disambungkan dengan modem HX50 mempunyai sumber ground yang sama.
Setelah semua konektor terpasang lanjutkan dengan pemasangan splicingtape / shieldconector , cara pemakaian splicingtape ini harus seraha jarum jam. Minimal pemasangan splicing tape pada konektor adalah 2 lapis (dari pangkal konektor ke atas dan kembali lagi ke pangkal konektor ), hal ini dlakukan agar air tidak dapat masuk melalui celah pada konektor tersebut. Konektor pada sisi ODU di lapisi hingga menutupi semua permukaan logam dan pada sisi IDU hanya sampai pada baud yang dapat bergerak bebas, hal ini dikarenakan posisi IDU yang berada di dalam ruangan , sehingga tidak perlu menutupi semua bagian konektor seperti halnya konektor pada ODU yang berada diluar ruangan.


4.2.5 Pointing / Tracking Signal
Setelah semua proses instalasi selesai , kita beralih kelangkah Pointing / trackingsignal yaitu proses mencari nilai penerimaan sinyal terbaik (signalqualityfactor) yang dipancarkan oleh satelit, secara defaultLAN-1 di HX50 mempunyai IPaddress 192.168.0.1 dan alamat port 1953. Untuk lokasi ke port tersebut laptop atau pc kita bisa di setting dengan konfigurasi DHCP.
Adapun metode untuk setup konfigurasi modem Hughes HX50 adalah sebagai berikut :
1.    TelnetModem
Klik start , pilih Command Promt dan ketik telnet 192.168.0.1 1953 lalu tekan ENTER
2.    Main Menu HX50
Dengan metode telnet akan keluar mainmenu seperti pada gambar tadi, selanjutnya langkah pertama untuk melihat signal yaitu :



1. Tekan (C)untuk masuk ke satelite interface statistic menu.
2. Pilih (d)Display signal quality Factor
Nilai SQF (Signal Qualty Factor) minimal yang harus di dapat adalah 64. Berikut langkah-langkah untuk mengatur SQF :
1.    Lakukan pelonggaran mur dan baud azimuth dan elevasi pada reflector antena yang telah terpasang.
2.    Lakukan pengaturan azimuth dengan cara ubah tuas pada mounting untuk merubah posisi reflector kekiri atau ke kanan kemudian gunakan kompas dan arahkan reflector pada satelit yang di tuju sampai mendepatkan nilai SQF yang maksimal.
3.    Atur elevasi dengan cara merubah tuas pengaturnya ke atas atau ke bawah sehingga posisi reflector dapat bergerak keatas atau kebawah dan arahkan reflector pada satelit yang dituju sampai mendapat nilai SQF yang maksimal .

4.    Lakukan pengaturan polarisasi dengan cara melonggarkan kembali baud-baud pada feedclamp lalu putar posisi feedhorn ke kiri atau ke kanan sesuai polarisasi yang telah di tentukan sampai mendapat nilai SQF.


4.2.6 Konfigurasi Modem Hughes HX50
Setelah mendapat SQF maksimal maka langkah selanjutnya adalah konfigurasi modem. Langkah – langkah konfigurasi modem antara lain :
1.    Register Serial Number Modem ke Hub Jatiluhur
Setelah masuk ke mainmenu, kemudian ketik (c)Display Satelite Interface statistic, ketik (c)untuk mengetahui Serial Number dari Modem HX50 yang akan kita pasang.
Setelah diketahui Serial Numbernya, kemudian call ke Hub jatiluhur untuk mendaftarkan SerialNumberdan meminta VSAT management IP Address.

2.    Entering IP Management Address Ke Modem
Setelah mendapatkan VSAT Management IP Address dari HUB  Jatiluhur, lalu kembali ke MainMenu untuk memasukan VSAT Management IP Address tersebut ke modem . ketik (a) ConfigureBootParameters (Enter). Kemudian isikan parameter VSAT Management IP Address yang telah di dapatkan dari HUB Jatiluhur.
Setelah itu ketik pw(parameter write) lalu (enter) , setelah itu ketik y (yes) tekan (enter).

3.    Download Parameter
Masuk ke Main Menu lalu pilih (f)Run Software Download Monitor (enter) untuk mendownload semua parameter dari Hub Jatiluhur.
Setelah semua konfigurasi telah dilaksanakan , untuk memastikan bahwa settingan kita telah benar-benar masuk maka kita cek kembali dengan cara masuk kembali pada Main menu , kemudian pilih (b)Run Display Current Configuration lalu (Enter). Maka semua data-data yang tadi kita masukkan dapat kita cek kembali kebenarannya.
Diperlukan waktu 15 menit untuk sampai proses ini selesai,bila proses download telah selesai maka pada layar akan muncul msgDownloadComplete dan Modem HX 50 akan me-reset sendiri untuk melengkapi selesainya proses downloadsoftware.


4.3 Uji Coba
4.3.1 Ping Test / Tes Fungsi
Proses instalasi selesai sampai pada tahap downloadsoftware, untuk melakukan tes fungsi bisa kita lakukan dengan cara mengoneksikan satu pc Client / laptop dengan setting sesuai IP LAN yang dipakai serta memakai IP di LAN Modem HX 50 sebagai Gateway , gunakan kabel cross untuk hubungan langsung ke PC / Terminal dan kabel Straight bila tersambung ke HUB LAN.
Untuk melakukan tes fungsi Link satelit denga melakukan pingtest ke IP 125.213.157.100 yaitu VSAT Management IP address sebagai IP tujuan untuk menguji koneksi link sampai dengan ke HUB Jatiluhur.
Jika terjadi kesalahan dalam instalasi dan konfigurasi maka hasil testping akan RTO (RequestTimeOut). Maka cek kembali konfigurasi Modem tersebut.

4.3.2 X-POLL
X-Poll (Cross-poll) berfungsi menekan level sinyal transmit agar sinyal yang di pancarkan tepat ke transponder yang dituju dan tidak mengganggu ke transponder lain. Langkah-langkah X-Poll :
1.    Telepon ke provider satelit Palapa C2 (satelindo ) di no. Telepon (022) 545221
2.    Ubah kembali posisi Azimuth ,elevasi, dan polarisasi sesuai dengan instruksi yang di perintahkan oleh operator satelit untuk mendapat nilai X-Poll terbaik.






















0 opmerkings:

Plaas 'n opmerking