twitter bird

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Dinsdag 29 April 2014

Cara Setting Cisco Router


Cara Setting Cisco Router
1. Tahap Awal

Bukalah cisco anda, dan pasangkan pada modem yang sudah di sediakan oleh pihak astinet. pastikan modem sudah pada kualitas A. dan sudah sesuai dengan permintaan bandwith yang di inginkan.

Buka email atau surat yang telah di faxkan oleh pihak Astinet dan catat untuk ip serial dan ip public yang diberikan kepada anda oleh pihak telkom sbb :
ip serial : 192.168.53.55 , netmask 255.255.255.252
ip public : 202.130.207.208
kalu data ini anda sudah siap berarti anda sudah bisa melakukan konfigurasi terhadap rooter saudara.



2. Tahap Setting Router secara umum
a. Pertama yang dilakukan adalah setting ip untuk fastethernetnya terlebih dahulu ini penting karena untuk mempermudah setting di kemudian untuk proses telnet dsb.
b. Colok lah router ke modem leaseline, kemudian colok kabel console yang berwarna biru , untuk melakukan konfigurasi lewat pc.
c. Dari pc jalankan HyperTerminal untuk mengkonfigurasi awal cisco router
d. Setelah terpasang kabel console, restartlah cisco router anda. dan pertama kali booting cisco akan mengeluarkan pertanyaan pertanyaan default mengenai konfigurasi awal cisco, seperti hostname , passsword dsb
e. Yang pertama kali kita lakukan adalah
1. Setting lah password console, aux, vty dan secret password caranya adalah cara :
router# config t
router(config)# enable secret (pass-anda)
router(config)# enable password (pass-anda)
settung untuk console , vty, dan aux
cara :
router(config)# line console 0
router(config-line)#login
router(config-line)#password ( password anda )
begitu juga dengan setting vty dan aux
lakukan satu setting lagi untuk password biar pada saat di sh run password di encrypt. dan semua password terencryption.
cara :
router(config)# service password-encryption
router(config)# enable password (password anda )
router(config)#line vty 0 4
router(config-line)#login
router(config-line)#password (pass anda )
router(config-line)#line con 0
router(config-line)#login
router(config-line)#password ( pass anda )
router(config-line)# exit
router(config)# no service password-encryption
router(config)# ^Z
router(config)# wr mem

setelah selesai melakukan setting password, kita bisa sekarang mengubah hostname dengan cara :
router#config t
router(config)# hostname (nama hostname anda )
router(config)#^Z
router(config)#wr mem
(nama host anda)#
jika anda perlu setting benner silahkan setting banner pada cisco anda, disini saya tidak masukan karena saya tidak penting ini.


3. Setting Konfigurasi
1. Setting terhadap FastEthernet fa 0/0
caranya :
router#config t
router(config)# int fa0/0
router(config-if)# ip address 203.130.207.209 255.255.255.248
router(config-if#ip address 192.168.100.1 255.255.255.0 secondary
router(config-if)#ip nat inside

2. Setting terhadap Serial 0/0
caranya :
router# config t
router(config)# int serial0/0
router(config-if)# ip address 192.168.53.55 255.255.255.252
router(config-if)# bandwith 64
router(config-if)#ip nat inside
router(config-if)#^Z
router# wr mem


3. Setting ip route biar bisa melewati paket ke luar dari ip mana saja lewat serial0
caranya :
router(config)# ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 serial0/0

4. Setting Ip nat untuk melakukan Nat kepada network internal dalam suatu
network dengan mengunakan ip nat .
caranya :
buatlah pool terlebih dahulu kepada ip public yang siap di natkan
router(config)# ip nat pool (nama-pool) 202.130.207.210 202.130.207.210 netmask 255.255.255.248
router(config)#ip nat inside source list 1 (nama-pool) overload
router(config)#^Z
router# wr mem

5. Settingan untuk access-list
router(config)# access-list 1 permit 192.168.100.0 0.0.0.255
router(config)#^Z
router# wr mem


ok.. semua settingan untuk astinet sudah kelar.. sekarang anda tinggal coba melakukan ping ke ip address yang ada di internet bila suda ok berarti kerja anda berhasil.
dan jangan lupa untuk menset Gateway pada client anda ke ip privet yang ada pada fastEthernet anda di cisco router.

Instalasi dan Konfigurasi VSAT


Instalasi dan Konfigurasi VSAT
VSAT IP adalah layanan last mile pelanggan dan backbone internal IM2 dengan memanfaatkan teknologi VSAT IP DVB RCS. Sistem ini dibangun berbasiskan produk NERA dari Norwegia dengan alokasi frekuensi C Band. Layanan ini memungkinkan untuk dijadikan sebagai last mile untuk aplikasi : transfer data, voice (VoIP) dan VPN. Khusus layanan non VPN dapat dilengkapi dengan fitur penunjang yaitu TCP accelerator system client server dan TCP accelerator system proxy (gateway).
Merakit Antena:
  1. Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah memeriksa kelengkapan pendukung reflektor/dish  antena, seperti Pedestal, baut-baut, feedhorn dan LNB.
  2. Apabila di lokasi tersebut berupa tanah maka buatlah pondasi sesuai ukuran pedestal yang telah ditetapkan (ukuran standart 2m x 2m).
  3. Penggabungan antar segmen pedestal, reflektor, feed horn serta LNB harus benar-benar terpasang dengan baik dan kencang, usahakan tidak ada baut-baut yang kendor atau tidak terpasang.
  4. Perakitan Pedestal / boom antena harus tegak lurus ( 90 derajat ) dengan garis horizontal bumi, gunakan water pass / angle meter untuk levelingnya, tujuannya agar pada saat pointing diperoleh kemiringan reflektor yang akan optimal.
  5. Setelah antena terakit dengan benar, persiapkan satu kabel RF pendek dan hubungkan antara LNB ke perangkat spectrum analizer atau satellite finder. Tentukan arah polarisasi pada feedhorn sesuai dengan transponder yang akan kita gunakan, dalam hal ini transponder 4H dengan polarisasi horizontal.
  6. Tentukan frekuensi dan transponder di Satellite yang akan kita cari, dalam hal ini Satellite Palapa C2 transponder 4H dengan center frekuensinya FWD RF=3,840Ghz / Lband=1298Mhz dengan simbol rate 8.7 Msps.
Pointing
  1. Sebelum melakukan pointing, harus diketahui terlebih dahulu posisi sudut azimut dan sudut elevasi untuk satellit yang akan digunakan / diterima pada suatu daerah dimana stasiun bumi / VSAT akan didirikan.
  2. Langkah pertama dalam melakukan pointing adalah dengan menentukan sudut azimut reflektor secara kasar dengan menggunakan kompas. Arah 0 derajat dimulai dari arah utara, kemudian ke arah timur adalah positif dan bila ke arah barat adalah negatif.
  3. Langkah pertama dalam melakukan pointing adalah dengan menentukan sudut azimut reflektor secara kasar dengan menggunakan kompas. Arah 0 derajat dimulai dari arah utara, kemudian ke arah timur adalah positif dan bila ke arah barat adalah negatif.
  4. Selanjutnya adalah melakukan pointing receive dan transmit. Untuk melakukan pointing halus, dibutuhkan peralatan sebagai berikut :
    (Spektrum analyzer atau Satellite Finder, DC blok dengan catu daya, LNB dan BUC, Kabel pointing, Terminal Nera/modem)
  5. Keluaran dari LNB dihubungkan melalui kabel pointing ke DC blok dan dari DC blok dihubungkan ke Spektrum analyzer.
    ”Perhatikan ; konektor F type dengan tegangan V= + 18 Vdc ke arah LNB dan konektor N type tanpa tegangan V=0 volt ke arah Spektrum analyzer. Apabila menggunakan satellite finder, hubungkan keluaran LNB ke Satellite finder dengan konektor F type ( satellite finder sudah mensuplai tegangan dc 13/18V”.
  6. Kemudian lakukan pointing receive untuk mengarahkan antena ke satelit, caranya dengan memutar azimut dan elevasi secara perlahan hingga diperoleh sinyal dari satelit yang dicari, langkah yang tepat adalah putar sudut elevasi setelah mendapat sinyal hingga maximum kencangkan baut elevasi kemudian putar sudut azimut setelah mendapat sinyal maksimum kencangkan baut azimut kemudian putar polarisasi feedhorn hingga mendapat sinyal yang maksimum, langkah tadi dilakukan secara berulang-ulang hingga diperoleh sinyal receive yang paling maksimum.
Crosspole
  1. Hubungkan input BUC pada feedhorn melalui kabel transmit ke peralatan Terminal Nera pada keluaran yang berlabel TX, kemudian hubungkan output LNB melalui kabel receive ke input Terminal berlabel RX.
  2. Selanjutnya hidupkan perangkat Terminal Nera, untuk menerima sinyal dari satellite di transponder yang telah ditentukan. Untuk melihat SNR di terminal gunakan perintah dvb rx show.
  3. Lakukan crosspole dengan Pure carrier / CW sesuai dengan frekuensi dan petunjuk dari NCC PT.Indosat. Untuk melakukan CW dari terminal gunakan perintah dvb tx cw on (level tx) (freq).
  4. Kencangkan baut-baut azimut, elevasi dan feedhorn setelah diperoleh crosspole dengan hasil yang sesuai dengan rekomendasi NCC PT.Indosat dan mintalah printout hasil crosspole tersebut dari NCC PT.Indosat.
  5. Gunakan sealant / 3m tape untuk membungkus konektor f type di BUC dan LNB agar tidak kemasukan air pada saat hujan.
Konfigurasi terminal dengan Command Line Interface
Command Line Interface dapat diakses melalui telnet atau port RS323. Dalam hal ini parameter
penting yang harus dilakukan yaitu :
  1. Start up Sequence
    Pada saat terminal di hidupkan (turn on), maka Boot SW akan melakukan proses start up. Dan selanjutnya aplikasi DVB RCS akan meng-inisialisasi file system, dan merestore semuan parameter konfigurasi terminal, melakukan inisialisasi konfigurasi, dan receive transmit signal untuk logon ke gateway (apabila di set autostart). Selanjutnya system akan meminta memasukkan usename dan password (Username: root, password: near / balder1)
  2. Konfigurasi IP
    Ada dua Ip yang harus di set up di terminal DVB RCS, yaitu IP LAN (eth) dan IP SNMP (DVB). Caranya yaitu :
    a. Set IP LAN (eth)
    # ip set <ifnum> <ipaddr> <mask>
    contoh : # ip set 1 219.83.112.161 255.255.255.248
    b. Set IP SNMP (dvb)
    # ip set <ifnum> <ipaddr> <mask>
    contoh : # ip set 3 10.10.40.30 255.255.255.248
    Setelah itu save konfigurasi dengan menggunakan command #save config Dan untuk melihat hasil konfigurasi ip yg sudah di set dapat menggunakan command #ip show.
  3. Parameter Forward Link
    Paremeter ini di gunakan untuk mengidentifikasi forward link yang di transmitdari gateway. Diantaranya adalah :
    a. Set Symbol rate : dvb rx symbrate <symbrate> (dalam symbols per sec)
    b. Set Frekwensi : dvb rx freq <freq> (dalam KHz)
    Contoh :
    # dvb rx symbrate 28000000 (artinya set symb rate 28 Msps)
    # dvb rx freq 3840000 (artinya set frek 2840 MHz)
    # save config
    # dvb rx show
  4. Out Door Unit Parameter
    Parameter ini digunakan untuk mengkonfigurasi ODU yang di gunakan. Dalam hal ini command yang di gunakan adalah sebagai berikut :
    # odu antenna 5
    # odu lnb 80
    # odu txtype 81
    # odu txlo 4900 (artinya set local oscilator BUC pada 4900 MHz)
    # odu lnbdc 1 (untuk mengaktifkan tegangan dc pada RX terminal, 0=off, 1=on)
    # odu txdc 1 (untuk mengaktifkan tegangan dc pada TX terminal, 0=off, 1=on)
    # save config
  5. Posisi Terminal
    Parameter ini didapat dengan menggunakan GPS (Global Positioning system) pada saat instalasi, parameter ini menggambarkan posisi terminal (antenna) yang sedang di instalasi. Dalam hal ini command yang di gunakan adalah :
    # dvb pos alt <height>
    Dimana height adalah ketinggian dari permukaan laut (meter).
    # dvb pos lat 7 19 17 1
    # dvb pos long 11 29 85 0
    # dvb pos alt 571
    # save config
    # dvb pos show

Cara Telnet Modem HX50 untuk menggunakan command “rd”


Cara Telnet Modem HX50 untuk menggunakan command “rd”

  • ·        Menggunakan PC Server sebagai monitor
  • ·        Masuk melalui terminal di server (assesoris,terminal)
  • ·        Ketik telnet spasi ip modem spasi 1953 (telnet 182.23.68.145 1953)
  • ·        Masuk main menu seperti dibawah

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfl6ACgfqrELDJ791Vc1DdPj3peEW2nMTpWiODdsUPYFgo9foMakyECIJatoX2stz666DOYYWWo1XVBtdvA-nv2-rBR-KoVLj4l6MyNZJIgcGUhWtApnvZXaGpzyDSPvuexLqM7wwQ_ts/s320/mainmenu.gif

Muncul pilihan

Main Menu (<?/CR> for options):

Main Menu:
(a)  Configure Boot Parameters
(b)  Display Current Configuration
(c)  Display Satellite Interface Statistics
(d)  Display Active Routing Table
(f)  Run Software Download Monitor
(h)  Display Reset History
(i)  Installation

(pc) (Parameter Clear)     Clear Configuration
(pw) (Parameter Write)     Write Configuration
(rr) (Gateway Reset)       Reset the Gateway
(rd) (Gateway Deconfigure) Force Download and Acquire New Keys
(rl) (Gateway Unlicense)   Remove all feature licenses
(z)  Logout
  • Lalu ketik “rd” kemudian enter
  • Modem akan ter-reset
  • Masuk ke Webbrowsing internet, ketikkan IP
  • Masuk ke gambar Orangtua, Instalasion, Setup dan Vsat Manual Com
  • Ketikkan frekuensi 20700 dan Symbolrate 30000000
  • Kemudian save configurasi

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU1Ue-wl-VHbrmbBUMxbWGv-SOpOIVaIbuHGnRVQASRW9ym7Y2tNMNpv19bJpWwezNYI5T-r0jZC5PaOyK9b0-xNrrrNYiz1ioNuopfindiuE5mqcmcMw9WzMmxuKJFLs4aN0MttkF8Ec/s320/vsat+manual+com.gif


**********************************************************************

Memastikan Frekuensi dan Receive Symbol rate telah berubah dapat dilihat di system info (klik lingkaran warna merah terlihat frekuensi sudah berubah)


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAjL-EYnlt1wcxynJTfIqfuos6FrRsRSvJZW5nv9itKHHrMY4Jcein30lwC3Kgf8AbfExEFHzV-aPz8zsh9jcODc0u576P6Awb3t9WwfZ07LAvgJuroq5LlSNJCL6na15goXW0r5rO9L0/s320/System+Info.gif


Memastikan receive dan transmite sudah normal bisa dilihat di system status.

Receive Normal             : RX Code 5
Transmit Normal           : TX Code 8, jika masih tx code 9 bisa di rangging lagi sampai muncul TxCode 8, jika masih Txcode 13 tunggu sampai TxCode 8. Waktu ini mungkin bisa sampai paling lama 1 jam.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSvaUTk598e_reb6dF2eNPyZLAj1eHA_StXhSjmniIM2oCWbqEOeRm8iaIqT21wl87WSv4er5QDGsfuJAzjuvmMv6miEzlDYDj4REe7Ky95yTQ2cKpYVJKhf8ivXVE7qAmpMOW_cIahOI/s320/Sistem+Status.gif